you are the one and only pengen ntn lanjutannya

You Are The One and Only

PART 1

Author : Desty Fitria

Cast :

• Hyuna             :           Gadis berumur 18 tahun
• Lee Min Hoo  :           Laki-laki bertubuh jangkung
• Yong Hwa      :           Kakak Hyuna
• Para pelayan Hyuna

Sore ini, seorang gadis berumur 18 tahun sedang duduk-duduk di trotoar jembatan dengan santainya. Perawakan tinggi, putih dan cantik tak khayal para pengendara kendaraan menoleh padanya karena tergoda oleh kecantikannya. Ia memakai baju yang terkesan kasual . Tank top putih dipadukan jeans selutut.cewek itu memakai berbagai aksesoris gelang yang sekarang lagi ngetren di kalangan remaja. Ia mengunyah permen karet dan sesekali mengembangkannya sambil mendengarkan lagu dari ipodnya.  Rambut indahnya diterpa oleh angin sore. Sungguh gadis ini tak peduli dengan pandangan orang dan hanya fokus menikmati keindahan sore ini. Saat matahari akan tenggelam ke bumi.

Seorang laki-laki  bertubuhnya jangkung, berkulit sawo matang, dan manis  berjalan di jembatan. Ia memakai celana jeans hitam, kaos putih dibalut dengan jaket hitam.  Ia menoleh ke kanan dan memandang pemandangan langit dan sungai penuh bebatuan di bawahnya. Indah. Batinnya. Keindahan  itu membuatnya menghentikan jalannya dan memandang keindahan itu. Ia berbalik dan memandang sekitar jalan. Ia melihat seorang remaja yang sedang duduk-duduk dengan santainya sambil mendengarkan musik. Karena memang angin lagi giat berhembus, laki-laki itu melihat rambut gadis itu yang diterpa angin. Ada rasa ketertarikan dalam hati laki-laki itu tentang gaya gadis itu. Ia memandangnya lagi. Menyipitkan matanya agar lebih fokus melihat gadis itu. Cantik. katanya lirih dan tersenyum. Ia berbalik dan kembali memandang langit jingga dan air sungai yang mengalir dengan indahnya.
HP gadis itu bergetar. Ia melihat siapa yang menelponnya. “Wae, Oppa?”
“Lo dimana?” tanya seorang laki-laki di seberang sana. “Dicariin appa tuh!” tambahnya.
Cewek itu mencibirkan mulutnya. “Lagi nikmati keindahan alam,” jawab cewek itu asal.
“Cepet pulang!” suruh Oppa nya di telepon dengan nada memaksa.
“Nanggung nih.” Cewek itu tak ingin buru-buru pulang. Ia masih asyik dengan kegitannya yang bisa dibilang gak jelas ini.
“Kalo ada apa-apa Oppa gak tanggung ya?” kata Oppa nya memperingatkan.
Cewek itu mengangguk. Kemudian mengakhiri pembicaraannya dengan Oppa nya. Ia memandang sekeliling. Tertangkap sosok laki-laki yang sedang berdiri memandang ke arah berlawanan dengannya. Ia memandang laki-laki itu dengan lekat. Kemungkinan cowok itu merasa dipandangi sehingga menoleh ke arahnya dan tersenyum tipis. Cewek itu memalingkan mukanya, malu. Cowok itu pun juga memalingkan mukanya.
“Non, waktunya pulang.” Kata seorang Bapak kepada cewek itu.
Cewek itu menoleh dengan enggan ke arah Bapak itu yang notabennya adalah supir pribadinya. “Duh, males!”
Tak lama sebuah mobil berhenti di depan cewek itu. Dua orang berjas keluar dari mobil dan menghampiri si cewek. “Sasang-nim minta nona pulang…” kata salah satu laki-laki berjas itu.
Cewek itu mendongakkan kepalanya dengan malas. Ia sedikit marah karena kesenangannya diganggu. “Duh, beraninya keroyokan. Sama cewek pula.” Katanya. Ia bangkit dari duduknya. Mengambil permen karet dari mulutnya dan menaruhnya di telapak salah satu cowok berjas yang menyuruhnya pulang sambil memandang tajam ke arah laki-laki itu. “Cukup sekali lo ngeganggu kesenangan gue,” katanya. Ia berjalan menuju ke arah mobilnya. Sebelum masuk, ia memandang sosok laki-laki yang dari tadi ‘menemaninya’ memandang keindahan alam yang tak jauh dari jaraknya. Tak disangka sosok itu pun sedang menoleh ke arahnya. Kini giliran cewek itu yang tersenyum ke arah sosok itu. Lalu memasuki mobilnya. Cewek itu tak tahu bahwa senyumannya dibalas oleh sosok laki-laki itu. Dibalas dengan senyum tipis yang mungkin hanya dia yang mengetahui bahwa dia sedang tersenyum.

*Bersambung*