السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
semoga bermanfaaat

°\(^▿^)/°

Sabtu, 07 April 2012

sayuran mampu perang kanker payudara

  
sayur brokoli
REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa jenis sayuran mampu memerangi kanker, bahkan meningkatkan kemampuan hidup para penderita kanker payudara. Contohnya saja kasus di Cina. Para penderita kanker payudara di negara itu mampu bertahan dari penyakitnya itu. Hal ini terjadi karena kebiasaan mereka mengonsumsi kol, brokoli, dan sayuran berdaun hijau.
Mereka terbukti lebih bertahan hidup dibandingkan para penderita kanker payudara yang tidak memakan sayuran itu. Hal itu terungkap berkat penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan dipresentasikan, Selasa (3/4), seperti dilansir AFP, Rabu (4/4).
Temuan itu merupakan hasil dari penelitian terhadap 4.886 warga Cina yang menderita kanker payudara dengan rentang usia 20-75 tahun. Mereka didiagnosa pada kanker stadium pertama hingga empat. Penelitian yang merupakan bagian dari studi Shanghai Breast Cancer Survival itu berlangsung pada 2002 hingga 2006.
Dalam penelitian itu, perempuan yang makan sayuran itu selama lebih dari 36 bulan, memperlihatkan penurunan tingkat risiko mencapai 27-62 persen dibandingkan mereka yang sedikit sekali memakan sayuran. Menurunnya tingkat risiko kematian akibat kanker payudara itu bahkan memperlihatkan penurunan kekambuhan sebesar 21-35 persen.
Peneliti dari Vanderbilt University di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, Sarah Nechuta, mengatakan, memaparkan temuan tersebut dalam pertemuan The American Association for Cancer Research di Chicago. "Para penderita kanker payudara diharapkan mempertimbangkan mengonsumsi sayuran hijau, kol, kembang kol, dan brokoli sebagai bagian dari diet kesehatan."
Menurutnya, diet yang dilakukan oleh penderita yang beasal dari Cina dan negara-negara barat itu bervariasi. "Umumnya, sayuran yang dikonsumsi di Cina, termasuk sejenis lobak, kol cina/bok choy, sayuran hijau, sedangkan brokoli dan kecambah lebih umum dikonsumsi di AS dan negara barat lainnya. Jumlah yang dikonsumsi pun jauh lebih besar di masyarakat Cina dibandingkan negara barat."
Hasil riset itu, kata Nechuta, memungkinkan dikembangkan lagi ke depannya dengan fokus pada kandungan senyawa bioaktif yang terdapat pada sayuran tersebut. Kandungannya, yaitu isothiocyanate dan indoles. Penelitian mendatang juga akan melihat sebanyak apa dosisnya yang mampu memberikan efek pada kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya menerima komentar yang tidak terdapat unsur yang aneh aneh so kalian tulis yg bner aja ya comen2nya..
gamsahamnida ^^